Selasa, 25 Januari 2011

M.ismanto dalam babaRasa#6


 21 januari 2011Gedung kesenian solo kembali kedatangan seorang seniman untuk mempresentasikan karya dan berpameran tunggal dalam progran regulernya dalam babaRasa #6 ,M ismanto adalah seorang pelukis kelahiran Boyolali 30 tahun lalu,di sela-sela kesibukanya bekerja di bidang ardvertising untuk menafkahi dan menghidupi seorang istri dan 2 orang anaknya.tetap tidak menyurutkan niatnya untuk terus intens berkarya dan menggeluti dunia kanfas di tenggah-tengah ketidak pastian seni rupa  solo..
Sempat mengenyam 3 tahun belajar melukis di SMSR solo sekarang SMK N 9 Surakarta cukup memberinya banyak bekal dalam dia berkarya,teknis realisnya yang kuat dan  detail membuat karyanya  memiliki karakter yang khas .Setidaknya ada sekitar 20an karya terdisplay apik di gedung kesenian solo dengan rata rata berukuran 100x80 cm,sangat terlihat kegandruanganya pada figur-figur dan komponen  realis untuk menyampaikan pesan maupun kegelisahanya dalam karya-karyanya.Menurut M.ismanto Dede eri supria adalah salah satu sosok seniman yang banyak memberikan inspirasi dan spirit dalam setiap karya-karyanya...isu-isu sosial,kesenjangan di masyarakat,penyimpangan,lunturnya rasa kerukunan, dampak globalisasi yang mengancam tradisi, kebudayaan,realitas sehari-hari dan alam memang banyak menarik perhatianya dan mengusik hatinya untuk di tuang ke bidang-bidang kanvasnya.
    Dalam karyanya yang berjudul “terancam bebas tugas” 40 x 60 oil on canvas yang di bedah dalam sesi presentasi karya m,dengan di moderatori oleh joko narimo M .ismanto menjelaskan bahwa karyanya terlahir dari kegelisahanya terhadap moderenisasi/globalisasi yang menggerus  dan menggusur sawah dengan berdirinya ruko-ruko,bagunan,kantor,pom bensin hingga rumah mewah,ketika sawah tak lagi di tumbuhi padi melainkan pondasi dan cakar ayam yang kokoh..begitu juga  remaja dan anak muda jaman sekarang telah memiliah pola dan gaya hidup yang serba instan atau modern dan mereka  tak mau lagi bergelut dengan padi,terik matahari dan lumpur,gengsi barangkali terangnya..Dia juga mengatakan di masa dia remaja dulu sangat jauh berbeda,bila di banding sekarang.Karena ketika dia remaja dulu orang tua/muda,besar/kecil laki-laki dan perempuan tak malu-malu turun ke sawah dan menggarapnya..bisa  pastikan cadangan makanan kita 50 tahun kedepan sangat terancam,kalau kesadaran menjaga melestarikan dan mengolah sawah tidak di tanamkan pada setiap generasi muda sejak dini,selain karya yang dia presentasikan dalam babaRasa#6 di gedung kesenian solo. Terdapat karya-karya lain dari M.ismanto yang cukup menarik seperti tenggara 130x100 cm ,minologi cinta 70x60 cm,anti gaptek,tanda cinta,cak....cak 70x60cm,jangan ada dusta 80 x 100,kaki-kaki kekar 70 x 80cm,Ber-uang makan ikan 50x 70cm,kaca benggala90x100 cm,rawe-rawe rantas 77x95 cm yang semua menggunakan cat minyak sebagai medianya dan masih banyak lagi ..meski rata-rata karya m.ismanto berukuran kecil bila di banding kecenderungan  karya-karya realis cina kontenporer saat ini yang sedang booming di pasar seni lukis indonesia,tapi bukan berarti karya besar selalu berarti bagus,dan yang kecil itu kurang bagus, kalau orang jawa berpendapat bisa di bilang karya-karya m.ismanto itu”cilik tur apik”..penempatan dan pemilihan vigurnya yang pas dengan ukuranya yang relatif kecil justru memberikan kesan dan poin  tersendiri dalam karyanya.
   Bagi m.ismanto pameran ini adalah pameran tunggalnya dan pameran perdananya yang pertama,karena sebelumnya M.ismanto belum pernah sama sekali berpameran di manapun.sebuah awal dan batu pijakan yang baik bagi M.ismanto untuk terus mengasah kreatifitasnya dan berproses dalam berkesenian..semoga pameran bukan menjadi akhir dari proses atau muara dari proses kreatifnya  tapi justru sebaliknya pameran ini adalah 
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar