Senin, 10 Januari 2011

catatan kecil komunitas sentimeter

Kami sebagai komonitas seni rupa yang baru kemarin sore terbentuk, sangat sadar betapa pentingnya sebuah pameran sebagai ajang interaksi antara kami dan penikmat seni, ajang unjuk karya dan tempat mencari kritik saran sebagai cambuk dalam kami berproses.
Tentang Sentimeter sendiri adalah sebuah kelompok/komunitas yang terbentuk dari siswa-siswi SMKN 9 surakarta jurusan seni rupa murni angkatan 2008 yang berawal dari kegiatan lembur mengerjakan tugas lukis atau berkarya di luar tugas sekolah di bengkel seni rupa SMSR (SMKN 9 Ska). Setelah kegiatan tersebut berjalan cukup lama dan karya teman-teman terkumpul cukup banyak, kami sepakat mengadakan pameran dan membentuk sebuah kelompok yang kami sepakati sebagai Komunitas Sentimeter dengan agenda pameran pertamanya adalah pameranPENCARIAN JATI DIRI di ruang PTT SMSR yang berlangsung pada tanggal 2 Mei 2010. 

Dalam komunitas SENTIMETER tidak ada batasan-batasan tentang gaya, ukuran, corak, teknis dan media berkarya. Kami sanggat menghargai perbedaan dalam berkarya karena kapasitas, intensitas, kemampuan teknis seseorang berbeda-beda, jadi kami satu sama lain tidak dapat mempengaruhi prinsip perkarya anggota Sentimeter karena itu adalah hal yang bersifat pribadi (personal), jadi bagi kami kebebasan berkarya adalah mutlak dan tidak bisa ditawar.walaupun dengan alasan apapun, mungkin untuk saat ini karya-karya kami bisa di bilang belum pantas di anggap karya seni, kami sadar betul sebagai komunitas kemarin, kemampuan & teknis kami dalam berkarya belum maksimal, tapi bagaimanapun wujud karya kami sekarang itu adalah merupakan sebuah proses.

Pada kesempatan kali ini kami mencoba memberanikan diri untuk tampil ke publik sebagai sebuah komunitas seni yang independen dengan tujuan sederhana yaitu ingin ikut mewarnai percaturan seni rupa dan membangun iklim kesenian Solo yang bisa di bilang sepi gawe jikadibanding kota lain. Dengan tidak berniat menggurui,kami selaku generasi muda sangat prihatin dengan kondisi kesenirupaan yang tertinggal, mungkin hanya dengan karya-karya ini yang bisa kami sumbangkan untuk membuat Kota Solo jadi lebih berwarna. (Wahyu Eko Prasetyo, anggota Kelompok Sentimeter)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar